Kate Spade Akuisisi Bernilai Jutaan Dolar
A
A
A
KATE Spade adalah label fashion yang kini telah diakuisisi oleh Tapestry Inc. Akuisisi bernilai jutaan dolar diharapkan mampu mengembalikan eksistensi label yang telah ditinggal pendirinya.
Pendiri label Kate Spade, yakni Kate Spade, tidak lagi menjadi pemilik label sejak 2006. Kendali label dan sisa saham sekitar 56% dijual ke Neiman Marcus Group. Meski tidak memimpin perusahaan yang didirikannya, Spade tetap menjadi direktur kreatif perusahaannya.
Spade pun dikenang karena merevolusi pasar tas dan aksesori dengan desainnya yang unik namun dapat dikenakan pada titik harga yang lebih mudah diakses dibanding label fashion kelas atas.
Pada Mei 2017 Kate Spade kemudian diakuisisi oleh Coach Inc yang kini berubah nama menjadi Tapestry Inc sejak Oktober 2017. Akuisisi ini bernilai USD2,4 miliar (Rp33,6 triliun). Tapestry Inc didirikan pada tahun 1941 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.
Tapestry Inc adalah perusahaan yang menyediakan aksesori mewah dan label gaya hidup di Amerika Serikat, Jepang, China, Hong Kong, Makau, Asia Timur, Eropa, Kanada, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.
Perusahaan ini kini beroperasi melalui tiga segmen fashion , yakni Coach, Kate Spade, dan Stuart Weitzman. “Perusahaan ini menawarkan tas tangan, dompet, gelang dan kotak kosmetik, gantungan kunci, buku alamat, dan berbagai macam aksesori untuk perempuan,” ujar Presiden Label dan Kepala Eksekutif Tapestry Inc Victor Luis, seperti dilansir Forbes.com.
Akuisisi ini sangat menguntungkan bagi Tapestry Inc karena aksesori Kate Spade masuk ke peringkat 10 besar label dengan aksesori solid mewah secara global dan peringkat lima di Amerika Utara.
“Akuisisi ini membuat pertumbuhan Tapestry Inc kembali ke jalurnya. Sekitar 60% pelanggan Kate Spade adalah milenial yang juga merupakan target pasar utama bagi Tapestry Inc. Kami telah berjuang untuk menemukan ceruk pasar di penjualan tas yang kian jenuh,” ujar Luis.
Pada November 2017 Tapestry Inc telah menunjuk Nicola Glass sebagai direktur kreatif baru Kate Spade. Perusahaan mengatakan bahwa ia diharapkan untuk bergabung dengan perusahaan pada awal tahun kalender baru yakni 2018, dan menggantikan posisi Deborah Lloyd.
“Penunjukan Nicola Glass menandai tonggak penting dalam bab berikutnya dari merek Kate Spade. Ada sangat sedikit eksekutif kreatif seperti dia, yang memiliki keduanya. Bakat untuk memimpin tim kreatif dan penghargaan serta pemahaman tentang cara meningkatkan bisnis yang didorong oleh tas tangan dan aksesori,” kata Luis.
Kehadiran Glass diharapkan Luis dapat membangun kembali citra Kate Spade setelah kematian tragis sang pendiri label pada Juni 2018. Luis berharap, Kate Spade akan berjaya layaknya Alexander McQueen yang ditinggal mati oleh pendirinya pada 2010. “Glass diharapkan menyamai prestasi Sarah Burton yang ëmenghidupkan kembalií eksistensi label Alexander McQueen,” ujar Lusi. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Pendiri label Kate Spade, yakni Kate Spade, tidak lagi menjadi pemilik label sejak 2006. Kendali label dan sisa saham sekitar 56% dijual ke Neiman Marcus Group. Meski tidak memimpin perusahaan yang didirikannya, Spade tetap menjadi direktur kreatif perusahaannya.
Spade pun dikenang karena merevolusi pasar tas dan aksesori dengan desainnya yang unik namun dapat dikenakan pada titik harga yang lebih mudah diakses dibanding label fashion kelas atas.
Pada Mei 2017 Kate Spade kemudian diakuisisi oleh Coach Inc yang kini berubah nama menjadi Tapestry Inc sejak Oktober 2017. Akuisisi ini bernilai USD2,4 miliar (Rp33,6 triliun). Tapestry Inc didirikan pada tahun 1941 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.
Tapestry Inc adalah perusahaan yang menyediakan aksesori mewah dan label gaya hidup di Amerika Serikat, Jepang, China, Hong Kong, Makau, Asia Timur, Eropa, Kanada, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.
Perusahaan ini kini beroperasi melalui tiga segmen fashion , yakni Coach, Kate Spade, dan Stuart Weitzman. “Perusahaan ini menawarkan tas tangan, dompet, gelang dan kotak kosmetik, gantungan kunci, buku alamat, dan berbagai macam aksesori untuk perempuan,” ujar Presiden Label dan Kepala Eksekutif Tapestry Inc Victor Luis, seperti dilansir Forbes.com.
Akuisisi ini sangat menguntungkan bagi Tapestry Inc karena aksesori Kate Spade masuk ke peringkat 10 besar label dengan aksesori solid mewah secara global dan peringkat lima di Amerika Utara.
“Akuisisi ini membuat pertumbuhan Tapestry Inc kembali ke jalurnya. Sekitar 60% pelanggan Kate Spade adalah milenial yang juga merupakan target pasar utama bagi Tapestry Inc. Kami telah berjuang untuk menemukan ceruk pasar di penjualan tas yang kian jenuh,” ujar Luis.
Pada November 2017 Tapestry Inc telah menunjuk Nicola Glass sebagai direktur kreatif baru Kate Spade. Perusahaan mengatakan bahwa ia diharapkan untuk bergabung dengan perusahaan pada awal tahun kalender baru yakni 2018, dan menggantikan posisi Deborah Lloyd.
“Penunjukan Nicola Glass menandai tonggak penting dalam bab berikutnya dari merek Kate Spade. Ada sangat sedikit eksekutif kreatif seperti dia, yang memiliki keduanya. Bakat untuk memimpin tim kreatif dan penghargaan serta pemahaman tentang cara meningkatkan bisnis yang didorong oleh tas tangan dan aksesori,” kata Luis.
Kehadiran Glass diharapkan Luis dapat membangun kembali citra Kate Spade setelah kematian tragis sang pendiri label pada Juni 2018. Luis berharap, Kate Spade akan berjaya layaknya Alexander McQueen yang ditinggal mati oleh pendirinya pada 2010. “Glass diharapkan menyamai prestasi Sarah Burton yang ëmenghidupkan kembalií eksistensi label Alexander McQueen,” ujar Lusi. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)